Sunday, March 16, 2014
KULINER CIANJUR
Lezatnya Mie Ayam Katineung
Rasa enak yang ditawarkan oleh pemilik mie ayam Katineung, membuat
rumah makan yang ada di Jalan Ir H Juanda, Panembong, Cianjur ini mampu
bertahan hingga 20 tahun. Tak heran, jika mie ayam disini memiliki
penggemar setia. Selain menu mie ayam, di sini juga tersedia mie bakso
dan mie yamin. Sementara soal harga, menu di sini dibandrol dengan harga
kisaran Rp7 ribu – Rp12 ribu. Dari sekian banyak menu yang ada, menu
mie ayam menjadi menu favorit para pengunjung.
Nikmatnya Menyantap Sate Maranggi Cianjur
Bagi sebagian masyarakat Cianjur, sate maranggi merupakan makanan
favorit yang nikmat disantap setiap saat. Di Cianjur, terdapat sejumlah
pedagang maranggi yang sudah mendapatkan tempat di lidah masyarakat.
Sebut saja maranggi Mang Ece, di kawasan Stadion Badak Putih Cianjur,
maranggi Warujajar di Jalan KH Hasyim Ashari, kemudian di Jalan HOS
Cokroaminoto (pertigaan Jalan Dr Muwardi), termasuk maranggi Pak Masykur
di Pacet Cipanas yang diberi lebel Sari Asih
Sedapnya Bakso Malang Kota Cak Eko
Harga kaki Lima, Rasa Bintang Lima dua hal tersebutlah yang akan ada
rasakan jika berkunjung ke Bakso Malang Kota “Cak Eko” di Jalan Aria
Wiratanudatar No 25-II/4, Cimenteng, Cianjur.
KHAS, Tauco Cianjur
Satu lagi yang menjadi Khas Cianjur yakni Tauco Cianjur. Tauco yang
bahannya dari kacang kedele dapat di jadikan makanan variatif seperti
geco (toge+tauco), sambal, tauco atau pecel tauco. Mudah didapat di kota
Cianjur dan dijadikan oleh-oleh bagi masyarakat luar kota Cianjur yang
singgah di Cianjur.
Produksi tauco Cianjur kini semakin menyusut, seiring dengan
berkurangnya jumlah pengusaha yang menggeluti usaha pembuatan makanan
khas Cianjur ini. Beberapa tahun terakhir ini, produksi tauco Cianjur
yang sempat mengalami masa kejayaan dengan go international turun
drastis. Banyak pengusaha tauco yang gulung tikar atau pindah ke usaha
Manisan Cianjur dan Upaya Menghargai Nenek Moyang
Di telinga orang luar Cianjur, nama salah satu kabupaten di Jawa
Barat ini tidaklah begitu asing. Mendengar nama Cianjur, orang akan
mengaitkannya dengan banyak hal. Ada beras pandanwangi, ayam pelung,
tauco, tembang Sunda Cianjuran, kesenian kuda kosong, dan tak lupa
adalah manisan buah dan sayurnya.
Tembang lama berjudul Semalam di Cianjur yang dipopulerkan oleh almarhum
Alvian juga mau menggambarkan betapa Cianjur bisa menjadi tempat yang
sangat berkesan bagi siapa pun.
Eneng Saadah (39), warga Kampung Cimadu, Desa/Kecamatan Gekbrong,
Kabupaten Cianjur, mengatakan, Cianjur adalah tempat lahir yang patut
dikenang. Manisan sayur asli Cianjurlah
Bubur Ayam Cianjur
Bubur ayam cianjur menjadi salah satu favorit makanan para wistawan dan penduduk cianjur sendiri. Bubur ayam cianjur dapat ditemukan dimanapun, namun yan paling enak adalah bubur ayam di sekitar Jl. Dr Muwardi (By Pass)
SEKILAS CIANJUR
Cianjur dikenal dan lekat dengan pameo ngaos, mamaos
dan maenpo.
Ngaos adalah
tradisi mengaji sebagai salah satu pencerminan kegiatan keagamaan.
Mamaos adalah
pencerminan kehidupan budaya daerah dimana seni mamaos Tembang Sunda
Cianjuran berbibit
buit ( berasal )dari tatar Cianjur. Sedangkan maenpo adalah seni
beladiri
tempo dulu asli
Cianjur yang sekarang lebih dikenal dengan seni beladiri Pencak Silat.
Luas wilayah Kabupaten
Cianjur 350.148 km2 dengan jumlah penduduk pada tahun 2007 sebanyak
2.138.465 jiwa.
Lapangan pekerjaan utama
penduduk Kabupaten Cianjur di sektor pertanian yaitu sekitar 52,00 %.
Sektor lainnya yang
cukup banyak menyerap tenaga kerja adalah sektor perdagangan yaitu
sekitar 23,00 %.
Sektor pertanian
merupakan penyumbang terbesar terhadap PDRB Kabupaten Cianjur yaitu
sekitar 42,80 %
disusul sektor
perdagangan sekitar 24,62%.
Sawah nan subur : Sebagai daerah agraris Kab.Cianjur
Merupakan penghasil padi berkualitas.
Secara administratif
Pemerintah kabupaten Cianjur terbagi dalam 32 Kecamatan, dengan
batas-batas administratif :
- Sebelah utara berbatasan dengan wilayah Kabupaten Bogor dan Kabupaten Purwakarta.
- Sebelah barat berbatasan dengan wilayah Kabupaten Sukabumi.
- Sebelah Selatan berbatasan dengan Samudra Indonesia.
- Sebelah Timur berbatasan dengan wilayah Kabupaten Bandung dan Kabupaten Garut.
- Secara geografis ,
Kabupaten Cianjur dapat dibedakan dalam tiga wilayah pembangunan
yakni wilayah utara,
tengah dan wilayah selatan.
- Wilayah Utara
- Meliputi 16 Kecamatan : Cianjur, Cilaku, Warungkondang,Gekbrong, Cibeber,
Karangtengah, Sukaluyu, Ciranjang, Bojongpicung, Mande, Cikalongkulon,
Cugenang , Sukaresmi, Cipanas, Pacet dan Haurwangi.
- Wilayah Tengah
Meliputi 9 Kecamatan : Sukanagara, Takokak, Campaka,
Campaka Mulya, Tanggeung, Pagelaran, Leles, Cijati dan Kadupandak.
- Wilayah Selatan
Meliputi 7 Kecamatan : Cibinong, Agrabinta, Sindangbarang, Cidaun ,
Naringgul, Cikadu dan Pasirkuda.
Sebagaimana
daerah beriklim tropis, maka di wilayah Cianjur utara tumbuh subur
tanaman sayuran, teh dan tanaman
hias. Di wilayah Cianjur Tengah tumbuh dengan baik
tanaman padi, kelapa dan
buah-buahan. Sedangkan di wilayah Cianjur Selatan tumbuh
tanaman palawija, perkebunan
teh, karet, aren, cokelat, kelapa serta tanaman buah-buahan.
Potensi lain di wilayah
Cianjur Selatan antara lain obyek wisata pantai yang masih alami
dan menantang investasi.
Sebagai daerah
agraris yang pembangunananya bertumpu pada sektor pertanian, kabupaten
Cianjur merupakan salah satu
daerah swa-sembada padi. Produksi padi pertahun sekitar
625.000 ton dan dari
jumlah sebesar itu telah dikurangi kebutuhan konsumsi lokal dan
benih, masih memperoleh surplus
padi sekitar 40 %. Produksi pertanian padi terdapat
hampir di seluruh wilayah Cianjur.
Kecuali di Kecamatan Pacet dan Sukanagara.
Di kedua Kecamatan ini, didominasi oleh tanaman sayuran dan tanaman hias.
Dari wilayah ini pula setiap hari belasan ton sayur mayur dipasok ke Jabotabek.
Panen Raya : Kerja keras yang tak pernah sia - sia.
Pengembangan
usaha perikanan air tawar dan laut di Kabupaten Cianjur cukup potensial.
Baik untuk usaha berskala
kecil maupun besar. Beberapa faktor pendukungnya adalah :
jumlah penduduk yang relatif
besar serta tersedianya lahan budi daya ikan air tawar
dan ikan laut. Usaha
pertambakan ikan dan penagkapan ikan laut memiliki peluang besar
di wilayah Cianjur selatan,
khususnya di sepanjang pantai Cidaun hingga Agrabinta.
Di wilayah ini, mulai
dirintis dan di kembangkan pertambakan budi daya udang.
Sedangkan budi daya ikan tawar
terbuka luas di cianjur utara dan cianjur tengah.
Di wilayah ini terdapat
budi daya ikan hias, pembenihan ikan, mina padi,
kolam air deras dan keramba
serta usaha jaring terapung di danau Cirata,
yang sekaligus merupakan
salah satu obyek wisata yang mulai berkembang.
Petani Bunga : Untuk menggunting dan merangkai setangkai
Bonsai pun diperlukan kelembutan Berkat ketekunan
tercipta Bonsai dengan harga yag relatif mahal.
Hamparan perkebuanan teh di daerah Sukanagara
Luas wilayah Kabupaten Cianjur 350.148 km2 dengan jumlah penduduk pada tahun 2007 sebanyak 2.138.465 jiwa.
Lapangan pekerjaan utama penduduk Kabupaten Cianjur di sektor pertanian yaitu sekitar 52,00 %. Sektor lainnya yang cukup banyak menyerap tenaga kerja adalah sektor perdagangan yaitu sekitar 23,00 %. Sektor pertanian merupakan penyumbang terbesar terhadap PDRB Kabupaten Cianjur yaitu sekitar 42,80 % disusul sektor perdagangan sekitar 24,62%.
Sawah nan subur : Sebagai daerah agraris Kab.Cianjur
Meliputi 9 Kecamatan : Sukanagara, Takokak, Campaka, Campaka Mulya, Tanggeung, Pagelaran, Leles, Cijati dan Kadupandak.
Sebagai daerah agraris yang pembangunananya bertumpu pada sektor pertanian, kabupaten Cianjur merupakan salah satu daerah swa-sembada padi. Produksi padi pertahun sekitar 625.000 ton dan dari jumlah sebesar itu telah dikurangi kebutuhan konsumsi lokal dan benih, masih memperoleh surplus padi sekitar 40 %. Produksi pertanian padi terdapat hampir di seluruh wilayah Cianjur.
Kecuali di Kecamatan Pacet dan Sukanagara. Di kedua Kecamatan ini, didominasi oleh tanaman sayuran dan tanaman hias. Dari wilayah ini pula setiap hari belasan ton sayur mayur dipasok ke Jabotabek.
Panen Raya : Kerja keras yang tak pernah sia - sia.
Petani Bunga : Untuk menggunting dan merangkai setangkai
Bonsai pun diperlukan kelembutan Berkat ketekunan
tercipta Bonsai dengan harga yag relatif mahal.
Hamparan perkebuanan teh di daerah Sukanagara
UNIVERSITAS SURYAKANCANA
Pada
saat mengawali berdirinya Universitas Suryakancana Cianjur memiliki 2
(dua) Fakultas yakni Fakultas Hukum danFakultas Ekonomi dengan aktivitas
akademiknya dimulai pada tanggal 11 September1964.
Dalam perkembangannya Fakultas Hukum merupakansalah satu fakultas di
Universitas Suryakancana yang bertahan sampai dengantahun 1975, dan
kemudian atas masukan dan saran dan koordinator PerguruanTinggi Swasta
Wilayah III (kini Wilayah IV) Fakultas Hukum-UniversitasSuryakancana
dikukuhkan menjadi Sekolah Tinggi Hukum Suryakancana melalui Surat
Keputusan Koordinator PerguruanTinggi Swasta Wilayah III Jawa Barat
Nomor 75 Tahun 1975, tanggal 12 Nopember1975.
Fakultas Hukum, Universitas Suryakancana ataukemudian menjadi Sekolah
Tinggi Hukum Suryakancana atau (STH Suryakancana)selanjutnya
mendapatkan perolehan status akademik secara bertahap sebagaiberikut:
- TERDAFTAR, dalammenyelenggarakan pendidikan sampai Sarjana Muda Lengkap, didasarkan SuratKeputusan Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan (sekarang MenteriPendidikan Nasional) Nomor 132/B-SWT/P/65 tanggal 18 Oktober 1965.
- RE STATUS TERDAFTAR,untuk menyelenggarakan pendidikan Sarjana Muda Lengkap dengan surat pengukuhankembali oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 024/0/1981.
- TERDAFTAR, untukmenyelenggarakan pendidikan sampai “Sarjaan Lengkap” berdasarkan SuratKeputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 0367/0/1/1984 tanggal 27Nopember 1984.
- TERDAFTAR, untukJurusan Hukum Perdata berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan danKebudayaan Nomor 084/0/1992 tanggal 31 Januari 1992. Sedang Jurusan HukumPidana memperoleh status DIAKUI berdasarkan Surat Keputusan Direktur JenderalPendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik IndonesiaNomor 74/DJ/Kep/1992, tanggal 03 Pebruari 1992.
- DIAKUI, untuk JenjangS-1 Program Studi “Ilmu Hukum” berdasarkan Surat Keputusan Direktur JenderalPendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor60/DIKTI/Kep/1994, tanggal 03 Pebrari 1994.
- TERAKREDITASI,berdasarkan Keputusan Badan Akreditasi Nasional
Perguruan Tinggi DepartemenPendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia
Nomor 002/BAN-PT/Ak-II/XII/1998tentang Hasil Peringkat Akreditasi
Program Studi untuk Program Sarjana diPerguruan Tinggi, tanggal 22
Desember 1998.
Dalam bagian lain, atasprakarsa PGRI Kabupaten Cianjur bekerja sama
dengan Yayasan PembinaSuryakancana – Cianjur serta didukung oleh
Pemerintah Daerah Kabupaten Cianjurmaka pada tanggal 18 Juli 1981
didirikan Sekolah Tinggi Ilmu Keguruan dan IlmuPendidikan (STKIP) yang
disebut STKIP Suryakancana dibawah naungan YayasanPembina Perguruan
Suryakancana berdampingan dengan Sekolah Tinggi HukumSuryakancana (STH
Suryakancana).
Dalam perjalanannya sebelummenyatu dalam Universitas Suryakancana maka
Sekolah Tinggi Keguruan dan IlmuPendidikan (STKIP) Suryakancana memiliki
perolehan Status Akademik sebagaiberikut:
1. TERDAFTAR dan DIKTI dan mendapat kewenaganmenyelenggarakan
pendidikan Jenjang S-1 dan D-3 (Jurusan Pendidikan Bahasa danSeni
Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia) dan
(JurusanPendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Program studi Pendidikan
Moral Pancasila danKewarganegaraan) melalui keputusan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaaan Nomor031/1985 tanggal 21 Pebruari 1985 Jo. Keputusan
Dirjen DIKTI Depdikbud Nomor:121/DIKTI/Kep/1992.
2. RE STATUS TERDAFTAR dariDirjen DIKTI, Nomor 30/DIKTI/ Kep./1998 dan
Nomor 30/DIKTI/Kep./1998 STKIPSuryaknacana berhak menyelenggarakan
pendidikan Jenjang S-1 (Jurusan PendidikanBahasa dan Seni Progarm Studi
Pendididk Bahasa dan Sastra Indonesia) danJurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial Program Studi Pendidikan MoralPancasila dan
Kewarganegaarn.
3. TERAKREDITASI, melaluikeputusan BAN-PT Depdiknas No.10/BAN/
Ak/IV/VI/2000 tanggal 23 Juni 2000,mendapat status “Terakreditasi” dan
memiliki wewenang menyelenggarakanpendidikan Jenjang S-1 untuk Program
Studi Pendidikan Bahasa dan SastraIndonesia dan Program Studi Pendidikan
Moral Pancasila dan Kewarganegaraan.
Pada tahun 2000 dengan embrio Sekolah Tinggi Hukum(STH) maupun Sekolah
Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP), diwujudkankembali
Universitas Suryakancana dibawah naungan Yayasan Pembina
PerguruanSuryakancana-Cianjur dilengkapi dengan beberapa fakultas dan
menjadi 5 (lima) Fakultas dengan 14 Jurusan.
Melalui SK DIKTI Nomor 02 – Bulan Agustus, Tahun2001, Universitas
Suryakancana Cianjur resmi memiliki 5 (lima) fakultas dan 14(empat
belas) Jurusan/Program Studi maupun Program Kekhususan sebagaimana
padatabel berikut:
No.
|
Fakultas
|
Jurusan/Program Studi
|
1
|
Fakultas Hukum
|
- Ilmu Hukum
|
2
|
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
|
- Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan
- Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
- Pendidikan Matematika
- Pendidikan Jasmani, Kesehatan dan
Rekreasi
|
3
|
Fakultas Pertanian
|
- Agribisnis
- Agroteknologi
- Pemanfaatan S.Daya Perikanan
|
4
|
Fakultas Teknik
|
- Teknik Sipil
- Teknik Industri
- Teknik Informatika
|
5
|
Fakultas Agama Islam
|
- Kependidikan Islam
- Ekonomi Syariah
|
6
|
Program Pascasarjana
|
- Ilmu Hukum
- Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia
|
- Tahun 2009 Fakultas Hukum terakreditasi dengan “Peringkat B”berdasarkan SK BAN PT DEPDIKNAS Nomor: 011/BAN-PT/ Ak.XII/S.1/2009
- Tahun 2004 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan terakreditasidengan “Peringkat B” berdasarkan SK. BAN PT. Nomor: 045/BAN-PT/Ak.VIII/S.1/2004 dan SK. BAN PT. Nomor: 046/BAN-PT/Ak.VIII/S.1/ XI/2004.
- Tahun 2005 Ijin Operasional S.2 Ilmu Hukum dengan Sk. DIKTIDEPDIKNAS RI Nomor 2841/D/T/2005 Perpanjangan Ijin Nomor: 263/D/T/2008.
- Tahun 2007 Akreditasi Pendidikan Matematika dan PendidikanJasmani, Kesehatan dan Rekreasi Nomor: 001/BAN-PT/Ak.X/S.1/2007
- Tahun 2007 Ijin Operasional S.2 Pendidikan Bahasa dan
SastraIndonesia berdasarkan SK. Dirjen DIKTI Nomor: 1917/D/T/2007,
kemudian padatahun 2007 juga, Fakultas Pertanian telah terakreditasi
sebagai berikut :
- Nomor SK 031/BAN-PT/Ak.X/S.1/XII/2007untuk Agribisnis
- Nomor SK031/BAN-PT/Ak.X/S.1/XII/2007 untuk Agroteknologi
- Nomor SK032/BAN-PT/Ak.X/S.1/XII/2008 untuk Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan.
- Tahun 2009 Ijin Operasional Program StudiAgroteknologi dengan SK Nomor: 2245/D/T/K-IV/2009.
- Tahun 2009 Ijin Operasional Program StudiPemanfaatan Sumberdaya Perikanan dengan SK Nomor: 2246/D/T/K-IV/2009
IMK ( INTERAKSI MANUSIA DAN KOMPUTER )
Interaksi manusia dan komputer adalah disiplin ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dan komputer yang meliputi perancangan, evaluasi, dan implementasi antarmuka pengguna komputer agar mudah digunakan oleh manusia. Sedangkan interaksi manusia dan komputer sendiri adalah serangkaian proses, dialog dan kegiatan yang dilakukan oleh manusia untuk berinteraksi dengan komputer secara interaktif untuk melaksanakan dan menyelesaikan tugas yang diinginkan.
IMK atau interaksi manusia dan komputer adalah suatu ilmu yang sangat berkaitan dengan disain implementasi dan evaluasi dari sistem komputasi iyang interaktif untuk digunakan oleh manusia dan studi tentang ruang lingkupnya,ada interaksi antara satu atau lebih manusia dan satu atau lebih komputasi mesin.
Agar komputer dapat diterima secara luas dan digunakan secara efektif, maka perlu dirancang secara baik.
Hal ini tidak berarti bahwa semua sistem harus dirancang agar dapat mengakomodasi semua orang, namun komputer perlu dirancang agar memenuhi dan mempunyai kemampuan sesuai dengan kebutuhan pengguna secara spesifik.
Pada tahun 1970 mulai dikenal istilah antarmuka pengguna (user interface), yang juga dikenal dengan istilah Man-Machine Interface (MMI), dan mulai menjadi topik perhatian bagi peneliti dan perancang sistem.
Perusahaan komputer mulai memikirkan aspek fisik dari antarmuka pengguna sebagai faktor penentu keberhasilan dalam pemasaran produknya.
Istilah human-computer interaction (HCI) mulai muncul pertengahan tahun 1980-an sebagai bidang studi yang baru. Istilah HCI mengisyaratkan bahwa bidang studi ini mempunyai fokus yang lebih luas, tidak hanya sekedar perancangan antarmuka secara fisik.
HCI didefinisikan sebagai disiplin ilmu yang berhubungan dengan perancangan, evaluasi, dan implementasi sistem komputer interaktif untuk digunakan oleh manusia dan studi tentang fenomena di sekitarnya. HCI pada prinsipnya membuat agar sistem dapat berdialog dengan penggunanya seramah mungkin (user friendly). Tidak hanya perancangan layout layar monitor. Dari sudut pandang pengguna merupakan keseluruhan sistem sehingga Useful, Usable, Used
Useful: fungsional, dapat mengerjakan sesuatu
Usable: Dapat mengerjakan sesuatu dengan mudah, mengerjakan sesuatu yang benar (does the right things)
Used: Terlihat baik, tersedia dan diterima/digunakan oleh organisasi
Tujuan
Tujuan utama IMK adalah untuk:
1. Membuat sistem yang lebih:
- Berguna (usable)
- Aman
- Produktif
- Efektif
- Efisien
- Fungsional
2. Meningkatkan interaksi antara manusia dgn sistem komputer
Sistem yang bermanfaat (usable) dan aman (safe), artinya sistem tersebut dapat berfungsi dengan baik. Sistem tersebut bisa untuk mengembangkan dan meningkatkan keamanan (safety), utilitas (utility), ketergunaan (usability), efektifitas (efectiveness) dan efisiensinya (eficiency). Sistem yang dimaksud konteksnya tidak hanya pada perangkat keras dan perangkat lunak, tetapi juga mencakup lingkungan secara keseluruhan, baik itu lingkungan organisasi masyarakat kerja atau lingkungan keluarga. Sedangkan Ketergunaan (usability) disini dimaksudkan bahwa sistem yang dibuat tersebut mudah digunakan dan mudah dipelajari baik secara individu ataupun kelompok. Utilitas mengacu kepada fungsionalitas sistem atau sistem tersebut dapat meningkatkan efektifitas dan efesiensi kerjanya.
Kita mempelajari IMK untuk dapat menentukan bagaimana membuat agar teknologi komputer dapat lebih berguna bagi manusia.
Subscribe to:
Posts (Atom)